hal ini sering dipertanyakan oleh kalangan mahasiswa
terutama mahasiswa baru Antropologi.
" kak, apa sih makna inisiasi????" dan disini saya menjelaskan
makna inisiasi dalam Antropologi. Makna Inisisasi adalah "Sebuah proses
menjadi," seperti halnya ucapan Prof. Dr. L. Dyson tatkala mengomentari
foto pelaksanaan KKA 2011 dalam suatu jejaring sosial. Memang pelaksanaan KKA
tahun 2011 kemarin, tergolong semarak. Setidaknya itu tercermin dari banyaknya
dosen Antropologi yang hadir kala itu. Selain Prof. Dr. L. Dyson dan Ketua
Departemen Antropologi, Sri Endah Kinasih, M.Si., tampak hadir Djoko Adi
Prasetyo, M.Si., dan Budi Setiawan, M.A., selaku dosen pembina. Selain itu,
hadir pula Dr. Toetik Koesbardiati, yang selain dosen, juga mewakili alumni
(KELUARGA).
KKA merupakan singkatan dari Kemah Kekerabatan Antropologi,
sebagai ritual ucapan “selamat datang” bagi mahasiswa baru Antropologi
Universitas Airlangga. Ada juga yang mengenalnya sebagai Kemah Keakraban
Antropologi. Bahkan secara berseloroh, ada pula yang menyebutnya sebagai Kamp
Konsentrasi Antropologi.
Biasanya, KKA ini dilaksanakan pada medio tahun pertama bagi
mahasiswa baru Antropologi. Disebut kemah, karena memang, KKA ini selalu
digelar di luar kampus. Tepatnya, dilaksanakan pada suatu bumi perkemahan yang
dipilih secara khusus.
“Pertama kali saya mendengar tentang KKA banyak hal negatif
yang saya bayangkan. Tetapi, setelah saya mengikuti seluruh kegiatan KKA, saya
menjadi kian yakin bahwa Antropologi memang pilihan yang tepat untuk saya !”
demikian ungkap mahasiswi Antropologi angkatan 2011, ditemui sesaat setelah
mengikuti kegiatan KKA baru lalu.
KKA selalu menyajikan dialektika yang menarik di permukaan.
Bagi Universitas lain yang memiliki program studi Antropologi, kegiatan semacam
KKA ini kerap disebut sebagai Inisiasi Mahasiswa Baru. Jadi, bagi mahasiswa
Antropologi, KKA ini bukan sekedar ajang Ospek yang sengaja digelar di tingkat
Prodi.
Inisiasi, memang sebuah istilah yang telah dikenal luas di
kalangan antropolog. Inisiasi ini, sebagaimana pernah dinyatakan oleh Mordecai
Marcus, diartikan sebagai bagian dari masa kecil, menuju remaja, hingga
kemudian keanggotaannya dapat diterima secara penuh dalam adult society. Agar
dapat diterima, biasanya inisiasi juga melibatkan beberapa jenis ritual
simbolis.
Dalam kajian sastra, istilah inisiasi ini, diakui telah
dipinjam dari Antropologi, dan dikemukakan untuk yang pertama kali setelah
Perang Dunia II. Merujuk pada pendapat Freese, maka J.E. Gotowos menulis
deskripsi yang melukiskan inisiasi sebagai sebuah langkah menuju pemahaman diri.
Inisiasi menggambarkan sebuah episode untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman,
dimana pengalaman ini umumnya akan dianggap sebagai tahapan penting dalam
menuju kedewasaan. Pada karakteristik yang lain, inisiasi menekankan pada aspek
dualitas, berupa hilangnya kepolosan melalui sebuah pengalaman menyakitkan,
namun diperlukan. Bahkan dapat disebut sebagai keuntungan dalam memperoleh
identitas.
Selain itu, pengalaman inisiasi, baik itu berupa aturan,
tugas dan perilaku yang dipelajari, memang sengaja diaktifkan agar dapat
menjadi anggota penuh dari sebuah masyarakat. Di sini, inisiasi berfokus pada
pengalaman individu dan konsekuensinya, hingga bersandar pada aspek sosiologis
inisiasi. Pada aspek yang lain, inisiasi dapat menjelaskan proses penemuan
antara "diri" dan "realisasi diri", yang pada dasarnya
dapat diartikan sebagai proses individuasi.
Satu hal penting yang perlu disampaikan, jika memang KKA
dapat diartikan sebagai suatu bentuk inisiasi, KKA pun akan memiliki agenda
untuk mengajak mahasiswa baru, guna mengalami perubahan sehubungan dengan
pengetahuannya tentang dunia atau diri mereka sendiri, perubahan karakter, atau
keduanya.
Dan yang terpenting, perubahan ini harus merujuk pada titik
yang sanggup membawanya menuju dunia "orang dewasa". Meski KKA juga
merefleksikan beberapa bentuk ritual, namun dalam tantangannya, KKA juga harus
mampu memberikan beberapa bukti bahwa perubahan positif itu, setidaknya
cenderung memiliki efek yang permanen.
"Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari kegiatan KKA
ini. Mulai dari pembelajaran tujuh unsur budaya, mempraktekkan tentang apa itu
Antropologi Visual, hingga menyerap rasa persaudaraan yang kental. Bisa
dikatakan KKA 2011 ini, tidak bisa dilupakan begitu saja ! Penyambutan calon
kerabat dengan tari-tarian hingga acara inisiasi yang telah menyambut
kedatangan kita sebagai Kerabat Antropologi. KKA ini mengajarkan saya hal-hal
baru," pungkas salah seorang peserta KKA 2011 Antropologi Universitas
Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar